Tuesday, May 1, 2012

Classics Authors of May


Bulan Mei ini paling tidak ada sepuluh penulis klasik yang berulang tahun, yang kami ulas di sini. Mereka adalah:

Niccolo Machiavelli

Di awal bulan Mei—tepatnya pada hari ketiga—pada tahun ke 1469, di kota Florence Italia, lahirlah seorang bayi laki-laki yang kelak akan menjadi seorang sejarawan, filosofer, humanis, diplomat serta penulis pada era Renaissance. Ia adalah Niccolò di Bernardo dei Machiavelli, atau biasa disebut Niccolo Machiavelli. Salah satu karya besarnya adalah novel The Prince, yang ia tulis saat kebangkitan kembali dinasti Medici di Florence. The Prince dianggap sebagai pelopor modern filosofi politik.

Lahir dari keluarga bangsawan, pada usia 29 tahun mulai berkarir di politik, ketika dinasti Medici ‘turun takhta’. Machiavelli menjadi diplomat untuk urusan militer. Namun ketika Medici kembali berkuasa, Machiavelli dituduh melakukan konspirasi, dipenjara dan sempat mengalami penyiksaan. Ia akhirnya dibebaskan karena menyangkal melakukan konspirasi, lalu mulai banyak menulis filosofi politik yang kemudian menjadi terkenal. Machiavelli meninggal di usia 57, dan sebagai penghargaan baginya, di nisannya tertulis: "so great a name (has) no adequate praise" or "no eulogy (would be appropriate to) such a great name".

Henryk Sienkiewicz

Bernama lengkap Henryk Adam Aleksander Pius Sienkiewicz, Sienkiewicz (atau dipanggil ‘Litwos’) lahir pada 5 Mei 1846. Beliau adalah seorang jurnalis asal Polandia, sekaligus novelis yang pernah mendapat penghargaan Nobel atas kualitasnya yang luar biasa sebagai penulis epik, yang lalu menjadikannya penulis Polandia paling terkenal antara abad 19 dan 20. Karyanya yang paling dikenal luas adalah Quo Vadis? yang bersetting jaman kekuasaan Nero di Roma. Namun ia juga menulis trilogi fiksi sejarah: With Fire and Sword, The Deluge dan Fire in the Steppe.

Karena kesulitan keuangan, Sienkiewicz bekerja sebagai tutor di usia 19, dan pada saat inilah ia ditengarai menulis novel pertamanya. Tahun 1878 ia pindah ke Eropa, dan di Paris ia mulai ‘bergelut’ dengan aliran naturalism yang saat itu mulai menjadi tren, bahkan memuji-muji aliran itu. Namun belakangan ia justru mengkritik naturalism dengan menulis beberapa buku, di antaranya berjudul Letters About Zola.

Gaston Leroux

6 Mei 1868 adalah hari ketika Gaston Louis Alfred Leroux dilahirkan ke dunia. Di kemudian hari penulis yang kemudian disebut Gaston Leroux ini menjadi salah satu penulis klasik asal Prancis, selain seorang jurnalis. Novelnya yang paling dikenal dunia adalah The Phantom of the Opera yang sudah banyak diadaptasi ke film maupun teater. Selain itu, kebanyakan Leroux menulis novel detektif.

Lahir di Paris, Prancis, Leroux sempat menjalani hidup yang liar berkat warisan yang ia terima, hingga akhirnya ia mengalami kebangkrutan. Ia sempat menjadi reporter pengadilan dan kritikus teater. Salah satu kasus yang ia dalami adalah penyelidikan di Paris Opera. Kontribusi Leroux dalam fiksi detektif Prancis dapat disejajarkan dengan kontribusi Sir Arthur Conan Doyle dalam hal yang sama di Inggris, dan Edgar Allan Poe di Amerika.

Rabindranath Tagore

Rabindranath Tagore dapat dikatakan pelopor perubahan pada literatur dan musik di India. Tagore, yang lahir di Kalkuta pada 7 Mei 1861, merupakan penulis non Eropa pertama yang berhasil meraih penghargaan Nobel Prize in Literature pada tahun 1913. Beliau menulis puisi pertamanya ketika masih berusia 8 tahun!, dan pada usia ke 16 Tagore menerbitkan kumpulan puisinya dengan nama samaran Bhānusiha. Salah satu karyanya yang terkenal adalah The Home and the World (Ghare-Baire), di samping cerita pendek, drama dan novel-novel lainnya.

Untuk mengabadikan karya-karya besar Tagore, pada tahun 2011 Harvard University Press berkolaborasi dengan Visva-Bharati University menerbitkan ‘The Essential Tagore’, antologi Tagore terbesar yang pernah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, dalam rangka menandai ulang tahun ke 150 Tagore.

L. Frank Baum

15 Mei 1856 adalah tanggal kelahiran seorang penulis buku anak-anak klasik asal Amerika: Lyman Frank Baum, atau yang biasa disebut L. Frank Baum. Kita tentu tak asing dengan The Wonderful Wizard of Oz, kisah fabel anak-anak yang merupakan karya besar Baum. Secara keseluruhan ia telah menulis 55 novel (termasuk 12 sekuel Oz), 82 cerita pendek, lebih dari 200 puisi dan karya-karya lainnya. Dalam karya-karyanya, Baum memprediksi hal-hal yang baru terjadi beberapa abad sesudahnya, seperti televisi, laptop (di The Master Key), wireless phone (di Tik-Tok of Oz), dan lain-lain.

Baum lahir di New York dari keluarga kaya, dan tak pernah suka dengan dama depannya Lyman, ia memilih dipanggil dengan Frank. Waktu anak-anak Baum sakit-sakitan dan suka mengkhayal, membuat orangtuanya mengirim Baum, meski hanya bertahan dua tahun, 2 tahun yang ia lalui dengan sengsara. Baum ingin membuat Wizard of Oz menjadi seterkenal dongeng-dongeng H.C Andersen atau Brothers Grimm, dengan membuatnya lebih up-to-date. Baum juga memiliki kepedulian terhadap penderitaan yang dialami kaum wanita, yang tercermin juga dalam kisah Oz-nya.

Honoré de Balzac

Seorang lagi penulis klasik asal Prancis yang berulangtahun bulan Mei adalah Honoré de Balzac. Ia lahir pada 20 Mei 1799. Balzaz adalah penulis novel dan drama. Karya terbesarnya adalah La Comédie Humaine, sebuah serial novel dengan satu teman yang tediri dari 100 novel, novella dan cerita pendek. Balzac dikenal sebagai salah satu pelopor genre realisme dalam literatur Eropa. Karyanya banyak mempengaruhi penulis besar lainnya seperti Emile Zola, Charles Dickens, Edgar Allan Poe, Fyodor Dostoyevsky, dan masih banyak lagi.

Saat masih sekolah, Balzac yang pemikir independen kesulitan beradaptasi dengan kurikulum sekolahnya sehingga sering dihukum. Namun justru karena sering sendirian saat dihukum itulah ia jadi sering membaca buku. Kelak pengalamannya itu akan tertuang di La Comedie Humaine. Sepanjang hidupnya Balzac didera oleh masalah kesehatan, kemungkinan karena jadwal menulisnya yang terlalu intens.

Hector Malot

Pada tanggal yang sama, 20 Mei tapi di tahun 1830, seorang penulis Prancis lainnya dilahirkan ke dunia. Ialah Hector Malot, yang terkenal dengan karyanya Nobody’s Boy, meski secara keseluruhan ia telah menulis lebih dari 70 novel. Pada awal hidupnya Malot belajar hokum, namun belakangan minatnya berpindah ke literatur.

Nobody’s Boy akhirnya meraih ketenaran sebagai buku anak-anak, meski bukanlah demikian maksud awal sang penulis. Pada tahun 1895 malot mengumumkan bahwa ia pension dari dunia literature, namun ternyata pada 1896 ia kembali menelurkan novelnya yang berjudul L’Amour Dominateur dan The Novel of My Novels yang merupakan kisah kehidupan literatur Malot sendiri.

Sir Arthur Conan Doyle

Siapa yang tak kenal sang penulis kisah detektif legendaries Sherlock Holmes? Ialah Sir Arthur Ignatius Conan Doyle yang lahir di Skotlandia pada 22 Mei 1859 dari ayah dan ibu kelahiran Irlandia. Sejak kecil ia disekolahkan oleh pamannya yang kaya di sekolah-sekolah Katolik. Doyle lalu masuk sekolah kedokteran sambil bekerja di Edinburgh. Selama kuliah, Doyle mulai menulis cerita pendek, dan ‘The Haunted Grange of Goresthorpe’ merupakan yang pertama diterbitkan di sebuah harian. Setelah menyelesaikan kuliah, Doyle bekerja sebagai dokter, dan menjadi ahli bedah di sebuah kapal dalam pelayaran ke Afrika.

Setelah itu, Doyle membuka praktiknya sendiri di Plymouth namun tak terlalu berhasil. Sambil menunggu pasien datang, ia mulai menulis lagi. Novel pertama yang ia selesaikan berjudul The Mystery of Cloomber. Karya-karyanya yang termahsyur seperti A Study in Scarlet, The Sign of the Four, maupun kumpulan cerita pendeknya: The Adventures of Sherlock Holmes, The Memoirs of Sherlock Holmes dsb. sudah diterbitkan di sini oleh PT Gramedia Pustaka Utama. Selain seorang dokter dan penulis, Doyle juga pernah aktif dalam kampanye politik dan penyelidikan terhadap kasus yang dinilainya tidak adil. Doyle meninggalkan warisan berupa tokoh detektifnya yang mempengaruhi banyak tokoh dan kisah detektif setelahnya: Sherlock Holmes, ketika meninggal dunia di usia 71 tahun karena serangan jantung.

T.H. White

Nama lengkap penulis Inggris yang terkenal dengan kisah Arthurian-nya: The Once and Future King ini adalah Terence Hanbury White. Beliau lahir di Bombay (British India) pada 29 Mei 1906, dari ayah yang pemabuk dan ibu yang dingin secara emosional. Mungkin karena itulah, White ditengarai memiliki kecenderungan homoseksual dan sadomasokis. Ketika di bangku kuliah, White menulis tesis tentang Le Morte D’Arthur karya Thomas Malory yang menghantarkannya lulus dengan peringkat pertama untuk mata kuliah Bahasa Inggris.

Setelah itu White sempat mengajar di sekolah dan sempat menggeluti penerbangan—sebagian untuk menaklukkan fobianya terhadap ketinggian. Akhirnya White pun mulai menulis buku yang ia sebut sebagai ‘prekuel dari karya Malory’ yang berjudul The Sword in the Stone (sudah diterbitkan Mahda Books). Dan ketika Perang Dunia pecah, Stone tinggal di Irlandia untuk menulis The Once and Future King. Kelak karya T.H. White mempengaruhi para penulis kisah fantasi seperti J.K. Rowling dan Neil Gaimann.

G.K. Chesterton

Penulis Inggris bernama lengkap Gilbert Keith Chesterton ini lahir pada 29 Mei 1874. Beliau adalah seorang penulis psikologi, ontology, puisi, jurnalisme, kritik dll, termasuk juga fiksi. Karya besarnya antara lain Orthodoxy dan The Everlasting Man, juga The Man Who Was Thursday. Chesterton dikenal sebagai ‘prince of paradox’ karena gaya penulisannya.

Secara personal, Chesterton bisa dibilang unik dengan ukuran tubuhnya yang tinggi besar (yang sering menimbulkan anekdot lucu di antara rekan-rekan sesama penulis). Ia suka mengenakan cape (semacam mantel yang panjang di bagian belakang), topi kusut, tongkat-pedang, dengan sebatang cerutu menggantung dari antara bibirnya. Chesterton sangat pelupa, sering lupa kemana ia akan pergi (harus menelegram istrinya untuk menanyakan ke mana ia harus pergi), dan sering ketinggalan kereta api. Chesterton juga senang berdebat, George Bernard Shaw dan H.G. Wells adalah 2 di antara teman-temannya yang sering diajaknya berdebat.

No comments:

Post a Comment

What do you think?