Homer dikenal sebagai seorang penyair epik terbesar di dunia barat yang berasal dari Yunani. Dua karya terbesarnya, The Iliad dan The Odyssey berkisah tentang sebuah perang besar yang terjadi antara Yunani dan Troy, yang dikenal dengan Perang Troy. The Iliad, yang ditulis pertama kali oleh Homer, menuturkan tahun-tahun akhir Perang Troy yang dalam sejarah diperkirakan terjadi selama 10 tahun, di sekitar tahun 1200 SM. Aslinya, The Illiad berbentuk puisi, namun Penerbit Oncor Semesta Ilmu telah menerjemahkannya bagi kita dalam bentuk sebuah cerita, sehingga lebih mudah untuk dicerna.
Paris atau Alexandrus adalah Pangeran Troy yang telah menyulut Perang Troy. Dalam kunjungannya ke Sparta, ia menculik Helen, ratu Sparta yang saat itu adalah wanita tercantik di dunia. Helen adalah istri Raja Menelaus, adik raja Mycenae: Agamemnon. Agamemnon juga merupakan Raja Agung Achaean (yang terdiri dari banyak kerajaan-kerajaan kecil) atau yang disebut Yunani. Menelaus yang murka meminta Agamemnon adiknya untuk mengangkat senjata dan memerangi bangsa Troy. Kalau masih bingung, anda perlu membaca terlebih dahulu buku tentang awal mula Perang Troy.
The Iliad dibuka dengan perseteruan Agamemnon dengan pahlawan yang menjadi ujung tombak seluruh pasukan Achaean, yakni Achilles dari Phthia. Penyebabnya adalah wabah mematikan yang telah didatangkan oleh dewa Apollo kepada pasukan Achaean. Agamemnon rupanya telah menawan seorang gadis menjadi istrinya. Gadis ini putri seorang pendeta bernama Chryses. Karena Agamemnon tak mau membebaskan putrinya, Chryses memohon bantuan pada Apollo.
Agamemnon yang keras kepala akhirnya setuju untuk memulangkan putri Chryses, namun meminta hadiah pengganti. Hadiah yang ia minta adalah Briseis, gadis milik Achilles. Achilles meradang karena penghinaan Agamemnon dan akhirnya menarik diri dari medan perang. Tak cuma itu, Achilles minta bantuan ibunya, Thetis untuk memberi Troy kemenangan. Dengan itu ia berharap ketika panik karena kalah, Agamemnon akan memohon-mohon dirinya untuk ikut perang dan Briseis akan dikembalikan kepadanya. Jadi Thetis menghadap pemimpin para dewa yakni Zeus di istananya di Olimpus, dan Zeus pun berjanji untuk mengabulkan permohonan Thetis.
Dari sini jelas terlihat bagaimana Homer memasukkan peran dewa-dewi yang banyak berpengaruh dan terlibat dalam kehidupan manusia. Dalam perang Troy ini saja Zeus, Hera (istri Zeus), Athena (putri Zeus), Aphrodite, Poseidon, Ares dan Apollo tercatat sering membantu kedua belah pihak yang berperang. Kadang-kadang bahkan terkesan manusia itu layaknya alat bagi para dewa. Kita jadi dibuat berpikir, sebenarnya yang berperang ini dewa melawan dewa atau manusia melawan manusia?
Hampir di sepanjang buku ini dikisahkan peperangan yang seimbang antara Achaean dan Troy. Berkali-kali Achaean memukul mundur Troy, dan berkali-kali pula Troy balas menyerang setelah mendapat suntikan semangat dari Hector, putra tertua Raja Troy, Priam, yang merupakan pemimpin dari pihak Troy. Begitu juga sebaliknya, ketika pasukan Achaean melemah ketika diserang pasukan Troy, Diomedes yang paling berani di antara pahlawan Achaean akan maju dan membunuh banyak ksatria di pihak Troy untuk mengobarkan kembali semangat pasukannya.
Dan di sepanjang waktu itu para dewa turut menyaksikan sekaligus mengontrol jalannya peperangan. Tak heran bahwa Perang Troy dapat berlangsung hingga sepuluh tahun, karena begitu salah satu pihak kalah, dewa akan melindungi mereka. Aphrodite, Apollo dan Zeus adalah dewa-dewi yang membantu Troy, sementara di pihak Achaean ada Hera, Athena dan Poseidon. Keberadaan para dewa yang membantu manusia ini dipercaya sebagai hiasan yang dipakai Homer untuk mempercantik kisah epik ini.
Pada satu titik, Hector mampu mengobrak-abrik pertahanan Achaean sehingga Agamemnon yang terdesak merayu Achilles untuk membantu mereka berperang. Achilles yang masih sakit hati tetap menolak, bahkan setelah Agamemnon menjanjikannya berbagai hadiah. Pasukan Troy kemudian mematahkan pertahanan Achaean dengan memasuki tembok tinggi dan parit yang dibangun Achaean untuk melindungi kapal-kapal berisi harta rampasan mereka. Hector lalu memerintahkan pasukannya untuk membakar kapal musuh.
Di tengah kepanikan itu, Patroclus --seorang sahabat karib yang paling dicintai Achilles-- tergerak untuk maju perang. Ia mengenakan baju perang Achilles dengan tujuan untuk mengelabui musuh. Majunya Patroclus memang telah direstui Zeus, karena hanya dengan kematian Patroclus di medan perang, Achilles akan sedih dan ingin membalas dendam. Dengan demikian, ia pun akan berdamai dengan Agamemnon dan maju berperang untuk merebut kemenangan bagi Achaea. Dan itulah yang terjadi. Patroclus akhirnya terbunuh di tangan Hector, maka kini Achilles mengincar Hector untuk membalaskan dendam!
Paris atau Alexandrus adalah Pangeran Troy yang telah menyulut Perang Troy. Dalam kunjungannya ke Sparta, ia menculik Helen, ratu Sparta yang saat itu adalah wanita tercantik di dunia. Helen adalah istri Raja Menelaus, adik raja Mycenae: Agamemnon. Agamemnon juga merupakan Raja Agung Achaean (yang terdiri dari banyak kerajaan-kerajaan kecil) atau yang disebut Yunani. Menelaus yang murka meminta Agamemnon adiknya untuk mengangkat senjata dan memerangi bangsa Troy. Kalau masih bingung, anda perlu membaca terlebih dahulu buku tentang awal mula Perang Troy.
The Iliad dibuka dengan perseteruan Agamemnon dengan pahlawan yang menjadi ujung tombak seluruh pasukan Achaean, yakni Achilles dari Phthia. Penyebabnya adalah wabah mematikan yang telah didatangkan oleh dewa Apollo kepada pasukan Achaean. Agamemnon rupanya telah menawan seorang gadis menjadi istrinya. Gadis ini putri seorang pendeta bernama Chryses. Karena Agamemnon tak mau membebaskan putrinya, Chryses memohon bantuan pada Apollo.
Agamemnon yang keras kepala akhirnya setuju untuk memulangkan putri Chryses, namun meminta hadiah pengganti. Hadiah yang ia minta adalah Briseis, gadis milik Achilles. Achilles meradang karena penghinaan Agamemnon dan akhirnya menarik diri dari medan perang. Tak cuma itu, Achilles minta bantuan ibunya, Thetis untuk memberi Troy kemenangan. Dengan itu ia berharap ketika panik karena kalah, Agamemnon akan memohon-mohon dirinya untuk ikut perang dan Briseis akan dikembalikan kepadanya. Jadi Thetis menghadap pemimpin para dewa yakni Zeus di istananya di Olimpus, dan Zeus pun berjanji untuk mengabulkan permohonan Thetis.
Dari sini jelas terlihat bagaimana Homer memasukkan peran dewa-dewi yang banyak berpengaruh dan terlibat dalam kehidupan manusia. Dalam perang Troy ini saja Zeus, Hera (istri Zeus), Athena (putri Zeus), Aphrodite, Poseidon, Ares dan Apollo tercatat sering membantu kedua belah pihak yang berperang. Kadang-kadang bahkan terkesan manusia itu layaknya alat bagi para dewa. Kita jadi dibuat berpikir, sebenarnya yang berperang ini dewa melawan dewa atau manusia melawan manusia?
Hampir di sepanjang buku ini dikisahkan peperangan yang seimbang antara Achaean dan Troy. Berkali-kali Achaean memukul mundur Troy, dan berkali-kali pula Troy balas menyerang setelah mendapat suntikan semangat dari Hector, putra tertua Raja Troy, Priam, yang merupakan pemimpin dari pihak Troy. Begitu juga sebaliknya, ketika pasukan Achaean melemah ketika diserang pasukan Troy, Diomedes yang paling berani di antara pahlawan Achaean akan maju dan membunuh banyak ksatria di pihak Troy untuk mengobarkan kembali semangat pasukannya.
Dan di sepanjang waktu itu para dewa turut menyaksikan sekaligus mengontrol jalannya peperangan. Tak heran bahwa Perang Troy dapat berlangsung hingga sepuluh tahun, karena begitu salah satu pihak kalah, dewa akan melindungi mereka. Aphrodite, Apollo dan Zeus adalah dewa-dewi yang membantu Troy, sementara di pihak Achaean ada Hera, Athena dan Poseidon. Keberadaan para dewa yang membantu manusia ini dipercaya sebagai hiasan yang dipakai Homer untuk mempercantik kisah epik ini.
Pada satu titik, Hector mampu mengobrak-abrik pertahanan Achaean sehingga Agamemnon yang terdesak merayu Achilles untuk membantu mereka berperang. Achilles yang masih sakit hati tetap menolak, bahkan setelah Agamemnon menjanjikannya berbagai hadiah. Pasukan Troy kemudian mematahkan pertahanan Achaean dengan memasuki tembok tinggi dan parit yang dibangun Achaean untuk melindungi kapal-kapal berisi harta rampasan mereka. Hector lalu memerintahkan pasukannya untuk membakar kapal musuh.
Di tengah kepanikan itu, Patroclus --seorang sahabat karib yang paling dicintai Achilles-- tergerak untuk maju perang. Ia mengenakan baju perang Achilles dengan tujuan untuk mengelabui musuh. Majunya Patroclus memang telah direstui Zeus, karena hanya dengan kematian Patroclus di medan perang, Achilles akan sedih dan ingin membalas dendam. Dengan demikian, ia pun akan berdamai dengan Agamemnon dan maju berperang untuk merebut kemenangan bagi Achaea. Dan itulah yang terjadi. Patroclus akhirnya terbunuh di tangan Hector, maka kini Achilles mengincar Hector untuk membalaskan dendam!
Berhasilkah Achilles membunuh Hector? Dan apakah para dewa yang membela Troy akan melindungi Hector? Menarik untuk membaca bagian-bagian akhir buku ini yang menyisakan adegan seru yang heroik sekaligus mengharukan. Perang Troy merupakan salah satu perang terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah, dan Homer telah berhasil merangkumnya agar kita boleh menikmati kisah terhebat tentang keberanian, cinta, ambisi dan kepahlawanan sepanjang masa ini. Empat bintang untuk The Iliad!
Judul: The Iliad of Homer
Penulis: Homer
Sumber: The Iliad of Homer (The Project Gutenberg Etext of The Iliad, translated by Samuel Butler)
Penerbit: Oncor Semesta Ilmu
Terbit: 2011
Tebal: 248 hlm
Pernah beli sepasang (dengan 'Odyssey') yang salah satu versi terbitan Wordsworth, ingin tahu juga seperti apa membaca Homer dalam bentuk yang relatif mendekati aslinya. Tapi oh-oh, baru beberapa puluh halaman sudah menyerah, nggak kuat. Nelan puisi banyak-banyak sepertinya terlalu berat buat saya. Bacanya juga lama, karena sebentar-sebentar mesti pause untuk coba mencerna empat-lima baris terakhir ini maksudnya kira-kira apa :D
ReplyDelete