Bab 5 Kitab
Yesaya langsung dibuka dengan nyanyian tentang kebun anggur, yang boleh
dibilang perikop tercantik yang pernah kubaca di Kitab Yesaya; paling puitis,
unik, dan emosional. Perikop ini tampaknya benar-benar aslinya merupakan sebuah
nyanyian (dan itu terasa meski kita membacanya sebagai puisi biasa). Penggunaan
‘Kekasihku’ (si pemilik kebun anggur) yang di sini artinya Tuhan sangat terasa
hangat.
Nyanyian ini
menungkapkan perasaan Tuhan ketika umatnya (bukan hanya Israel saja) tetap
kerasa kepala dalam dosa. Tuhan telah bekerja keras untuk “mencangkul, membuang
batu-batu, menanam, mendirikan menara jaga dan menggali lobang untuk memerasa
anggur”, namun tetap saja kebun itu (manusia) menghasilkan ‘anggur yang asam’.
Maka jangan salahkan Tuhan kalau Ia sampai menghukum mereka (kita) karena
kesabaran Tuhan pada saatnya akan ada batasnya.
“…dinantiNya keadilan
tetapi
hanya ada kelaliman,
Dinantinya kebenaran
tetapi
hanya ada keonaran.”
Setelah
perikop yang indah ini, perikop berikutnya terasa ‘keras’ karena berisi kecaman
Tuhan terhadap orang-orang yang suka berpesta pora, yang kebanyakan diawali
dengan ‘Celakalah!’. Tak tanggung-tanggung pula hukuman mengerikan yang akan diberikan
Tuhan:
“Sebab itu dunia orang mati akan
membuka kerongkongannya lapang-lapang
dan
akan mengangakan mulutnya lebar-lebar dengan tiada terhingga,
Sehingga lenyap di dalamnya segala
kesemarakan dan keramaian Yerusalem,
segala
kegaduhannya dan orang-orang yang bersukaria di kota itu.”
“Sebab itu seperti lidah api
memakan jerami,
dan
seperti rumput kering habis lenyap dalam nyala api,
Demilian akar-akar mereka akan
menjadi busuk,
dan
kuntumnya akan beterbangan seperti abu.”
Setelah semua itu, belum tuntas juga murka Tuhan, Ia memanggil
bangsa-bangsa asing untuk menyerang Israel, dan hasilnya pun akan mengerikan:
“Pada hari itu mereka akan
diliputi
Oleh
suara seperti suara laut menderu.
Jika orang memandang ke bumi,
Sesungguhnya,
ada gelap yang menyesakkan,
Dan terang menjadi gelap oleh
awan-awan!”
Aku jadi membayangkan, seorang pemilik kebun, sebagai yang paling mencintai
kebun itu, yang sudah menginvestasikan uang, jerih payah, waktu ke dalamnya,
pasti adalah orang terakhir yang akan berpikir untuk merusaknya. Dan, bila ia
sungguh merusaknya, pasti karena ia sudah amat sangat marah, dan kerusakannya
pastilah amat sangat dahsyat, karena ia tidak akan melakukannya
setengah-setengah. Ini bukan lagi keisengan belaka (seperti ulah anak-anak
nakal misalnya), tapi si pemilik kebun melakukannya dengan hati dingin, penuh
perhitungan, dan kebun itu pasti akan habis lenyap tak berbekas. Maka….mari
kita bayangkan apabila Tuhan Yang MahaKuasa itu suatu hari berketatapan untuk merusak
kebun anggurNya, betapa maha dahsyat lah kerusakannya, dan kengeriannya bahkan
takkan mampu kita bayangkan! Itulah kiamat bagi manusia, tiada ampun lagi bagi
kita….
denger kata 'kebun anggur' aku malah ingatnya kitab Kidung Agung. #eh :p
ReplyDeleteNah, aku malah belum baca Kidung Agung... *menunduk malu*
DeleteALKITAB YESAYA 5 1-7
ReplyDeleteNyanyian Tentang Kebun Anggur
5:1 Aku menyanyikan nyanyian tentang kekasih-Ku, nyanyian kekasih-Ku tentang kebun anggur: Kekasih-Ku itu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang subur.
5:2 Ia mencangkulnya dan membuang batu-batu, dan menanami dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga di tengahnya dan menggali lobang tempat memeras anggur; lalu dinanti supaya kebun itu menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi yang dihasilkan ialah buah anggur yang asam.
5:3 Maka sekarang, hai Indonesia, dan orang Indonesia, adililah antara kekasih-Ku dan kebun anggur kekasih-Ku itu.
5:4 Apatah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur itu, yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkan buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkan hanya buah anggur yang asam?
5:5 Maka sekarang, Aku mau memberitahukan kepadamu apa yang Kulakukan kepada kebun anggur itu: Aku menebang pagar durinya, sehingga kebun itu dimakan habis, dan melanda temboknya, sehingga kebun itu diinjak-injak;
5:6 Aku membuatnya ditumbuhi semak-semak, tidak dirantingi dan tidak disiangi, sehingga tumbuh puteri malu dan rumput; Aku memerintahkan awan-awan, supaya jangan diturunkan hujan ke atasnya.
5:7 Sebab kebun anggur TUHAN semesta alam ialah Indonesia, dan orang Indonesia ialah tanam-tanaman kegemaran; dinanti keadilan, tetapi hanya ada kelaliman, dinanti kebenaran tetapi hanya ada keonaran.
Ulasannya benar2 sangat memberkati..Haleluyah...
ReplyDelete