Perang Troya mungkin merupakan salah satu perang paling terkenal yang pernah ada. Setidaknya ada sangat banyak kisah dan buku yang mengangkat perang ini. Troya adalah perang antara Yunani (kaum Achaean) dan kota Troy, gara-gara Pangeran Paris dari Troy merebut Helen, istri Raja Sparta: Menelaus, yang adalah wanita tercantik sejagat pada waktu itu. Seperti yang anda mungkin pernah baca atau tonton filmnya, pasukan Yunani akhirnya bisa mengalahkan Troy berkat siasat “kuda Troya”, yaitu dengan menyusupkan pasukan Yunani ke dalam patung kuda dari kayu sehingga berhasil masuk ke dalam kota Troy. Nah, kisah Kehancuran Troy ini bermula dari malam yang bersejarah itu.
Pada malam itu Raja Troy yang bernama Priam pergi ke pantai untuk melihat apakah isu bahwa pasukan Yunani sudah meninggalkan Troy dengan kapal-kapal mereka adalah benar. Alangkah terkejutnya ia ketika mendapati sebuah patung raksasa berwujud kuda terbuat dari kayu berdiri sendirian di gelapnya malam, sementara pasukan Yunani telah menghilang. Timbul perdebatan apakah sebaiknya patung itu dibawa masuk ke dalam kota atau dihancurkan saja. Tiba-tiba datang orang asing bernama Sinon yang mengaku orang Yunani, tapi telah difitnah sehingga kini berharap boleh bergabung dengan Troy. Ia bercerita bahwa pendeta Yunani meramalkan bahwa pasukan Yunani harus pulang dulu ke negaranya untuk kemudian kembali lagi dan menyerang Troy. Sinon menyarankan rakyat Troy membawa masuk patung kuda itu sebagai persembahan kepada Dewi Athena (yang telah membantu Yunani untuk mengalahkan Troy).
Patung itu akhirnya dibawa masuk ke kota. Ketika kota Troy tengah terlelap, Sinon diam-diam membuka patung itu dan dari dalamnya keluarlah komandan pasukan Yunani yang selama ini bersembunyi di situ. Mereka bersama seluruh pasukan lainnya yang selama itu bersembunyi di pulau kecil dekat situ lalu menyerang dan membakar kota Troy. Malam itu Aeneas --pemimpin tertinggi pasukan Troy setelah kematian Hector-- didatangi oleh Hector dalam mimpi yang menyuruh Aeneas melarikan diri karena kelak Aeneas lah yang akan mendirikan negara baru bagi sisa rakyat Troy. Malam itu juga Raja Priam tewas dibunuh oleh Pyrrhus (putra Achilles), dan seluruh kota Troy terbakar. Singkat kata, bersama ayah dan putranya (Ascianus) serta orang-orang Troy yang selamat, Aeneas yang dilindungi ibunya --Dewi Aphrodite-- segera bertolak dengan kapal ke lautan.
Lukisan yang menggambarkan Aeneas membopong ayahnya, disertai istri dan putranya menyelamatkan diri dari kebakaran (karya Federico Barocci, 1598, sumber: Wikipedia)
Perjalanan ke Itali
Perjalanan menuju negeri baru itu dilalui dengan penuh perjuangan dan jungkir balik oleh Aeneas dan rombongannya. Mereka menjelajahi daratan Eropa, Asia hingga Afrika, dan sempat singgah di beberapa negara. Sudah menjadi kehendak dewata bahwa bangsa Troy akan membangun negeri baru di Hesperia, atau yang disebut Itali. Kelak Roma ditakdirkan menjadi salah satu bangsa besar dan terhormat di dunia. Namun sebelum itu, kaum Troy harus melewati perjalanan yang jauh dan memutar karena mereka tak dapat singgah di Yunani. Walau begitu mereka tak perlu takut karena Apollo dan para dewa lainnya akan membantu mereka. Ketika singgah di kota Carthage, Aeneas sempat terlena dan melupakan sejenak misinya mencari negeri baru, berkat keramahan Ratu Carthage yang bernama Dido. Dan rupanya (meski tidak ditunjukkan dengan jelas di buku ini), Dido lalu jatuh cinta pada Aeneas. Maka Zeus pun mengutus Hermes untuk mengingatkan Aeneas untuk segera melanjutkan perjalanan. Aeneas pun terpaksa meninggalkan Carthage secara diam-diam agar Dido tidak murka.
Ketika mereka hampir mencapai Itali, rombongan Troy singgah agak lama di negeri Sicily untuk memakamkan Anchises yang meninggal dalam perjalanan. Saat itu Dewi Hera yang benci pada Aeneas berusaha menggagalkan niat Troy untuk pergi ke Itali. Hera adalah istri Zeus, dan dalam mitologi Yunani para dewa/dewi biasa bermusuhan dan bersekutu, persis seperti manusia. Mereka pun bersekutu/bermusuhan dengan manusia, dan sering campur tangan dalam hidup manusia. Namun karena perjalanan Aeneas itu sudah menjadi kehendak dewata, maka akhirnya mereka bisa lolos dari bahaya dan melanjutkan perjalanan hingga mendaratlah mereka di pulau Latium atau Itali.
Perang Latin vs Troy
Raja Latium (atau Latin) bernama Latinus. Ia memiliki putri bernama Lavinia, yang menurut ramalan akan dipersunting seorang asing. Maka ketika Aeneas dan rakyat Troy mendarat di pulaunya, Raja Latinus yakin bahwa Aeneas adalah calon suami Lavinia. Di lain pihak, istrinya ingin menikahkan Lavinia dengan Pangeran Turnus yang gagah dan tampan. Di sini lagi-lagi dewi Hera melihat peluang untuk menghancurkan Aeneas. Ia memanggil Alecto dari neraka untuk menyalakan api kemarahan di hati rakyat Latin dan menyulut kecemburuan di hati Turnus sehingga akhirnya terjadilah sebuah perang. Kalangan dewata sekali lagi heboh. Aeneas diperingatkan dalam mimpi untuk bersekutu dengan Raja Evander dan pasukan Tuscan yang juga memusuhi Latin. Sementara Aphrodite minta tolong Dewa Api untuk membuatkan perangkat perang bagi putranya, dan dewa-dewa lainnya turun tangan membantu bangsa Troy. Bagian ke dua inilah yang kurasa lumayan “menggigit” karena di sana kita bisa melihat keberanian dan karakter Aeneas.
Seperti yang kita semua ketahui, kerajaan Romawi kelak memang menjadi kerajaan besar yang menguasai dunia. Aeneas merupakan leluhur bangsa itu, karena dari keturunannya lah raja-raja Romawi berasal.
*****
Kehancuran Troy ini adalah versi terjemahan yang diambil dari The Aeneid karya Virgil. Virgil adalah salah satu penyair epic Roma terbesar. Aslinya, The Aeneid memang merupakan puisi yang dirangkai untuk mengisahkan perjalanan bangsa Troy menuju negeri baru dan perang di tanah baru itu untuk akhirnya mendirikan kerajaan Romawi. Kehancuran Troy ini adalah versi ringkas yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Anda tak akan menemukan secuil pun puisi di sini, karena sudah dijadikan semacam kisah epic. Secara keseluruhan, sangat terasa bahwa buku ini adalah versi ringkas, sehingga kita jadi kurang merasakan ikatan emosi dengan kisah maupun tokoh-tokohnya. Mungkinkah karena aslinya adalah puisi? Entahlah...
Kisah bangsa Troy ini memang memiliki banyak aspek, mungkin akan lebih baik kalau kita menyempatkan membaca dari awal kisah perang Troy, yaitu di buku The Iliad dan The Odyssey karya Homer, sebelum melanjutkan ke Kehancuran Troy ini. Bagaimanapun, penerbit Oncor Semesta Ilmu patut diacungi jempol atas inisiatifnya untuk menyuguhkan versi sederhana yang gampang dimengerti mengenai salah satu mitologi Yunani ini. Satu bintang untuk Aeneas, satu untuk Virgil, dan satu lagi untuk Oncor!
Judul: Kehancuran Troy
Penulis: Virgil
Sumber: The Aeneid, by Virgil, terbitan Macmillan th. 1936
Penerbit: Oncor Semesta Ilmu
Terbit: Juli 2011
Tebal: 134 hlm