Yang paling menarik dari buku ini adalah kalimat-kalimat pendek yang berhasil dirajut dengan indah oleh John Steinbeck menjadi sebuah kisah yang indah pula. Ini sebuah bukti bahwa untuk bertutur dengan indah, kita tak selalu butuh kalimat panjang yang penuh metafora. Inti kisahnya juga sederhana dan alurnya pun mengalir dengan nyaman.
Of Mice and Men bertutur tentang sepasang pengelana yang, meski amat berbeda satu sama lain, namun tetap memiliki saling keterikatan satu sama lain. George adalah pria bertubuh kecil yang cerdas namun nasib tak berpihak padanya untuk meraih sukses. Salah satu kendalanya adalah Lennie. Lennie, seorang pria dungu bertubuh besar, sangat memuja George. Ia selalu menuruti perkataan George dan begitu takut mengecewakan George. George sebenarnya merasa terbeban dengan keberadaan Lennie yang seolah mengikatnya, namun ia tetap menjaga dan melindungi Lennie.
Kedua pria ini tak dapat memiliki pekerjaan yang tahan lama karena Lennie yang dungu selalu mengacaukannya. Bukan dengan sengaja tentu saja, tenaganya menjadi sangat kuat ketika ia ketakutan, dan ia tak mampu mengendalikannya sehingga akhirnya membahayakan orang lain, dan juga masa depannya dan George. Sebenarnya George memiliki impian memiliki rumah sendiri di atas tanah sendiri dan hidup mandiri berdua Lennie. Ketika bertemu Candy, lelaki tua cacat di peternakan tenpat kerja baru mereka, tampaknya impian itu akan dapat terwujud. Candy yang galau akan masa depannya, ingin bergabung dengan mereka, patungan membeli tanah. Namun sebelum semuanya itu terwujud, banyak hal akan terjadi dan kemungkinan Lennie membawa kekacauan sangatlah besar. Dapatkah George menolongnya kali ini?
Kisah ini mengingatkan aku bahwa cinta itu butuh pengorbanan. Makin besar cinta kita, makin besar pula pengorbanan yang dituntut dari kita. Berjuang demi kesuksesan dan kebahagiaan orang yang kita cintai mungkin biasa, karena kelak kita akan mengalami kegembiraan bersamanya. Namun bagaimana dengan orang yang selalu membawa kesulitan dalam hidupnya? Mencintainya berarti bak terborgol tangan kita bersamanya sehingga ketika ia jatuh, kita tahu bahwa kita pun akan ikut jatuh. Dibutuhkan cinta yang sangat besar untuk tetap mencintai orang seperti itu. Ketika kita dapat dengan bebas memilih, dan kita meninggalkan impian kenikmatan demi cinta itu, itulah cinta sejati. Sulit? Sangat!
Buku ini sangat enak dinikmati, namun aku tidak setuju dengan ironi yang ditawarkan Steinbeck sebagai endingnya yang menurutku terlalu dangkal. Menurutku, kisah klasik ini akan dapat lebih menyentuh pembaca jika Steinbeck mau mengeksplorasi kedalaman cinta. Seringkali pemecahan masalah sesaat bukanlah jawaban segala prahara hidup ini. Masalah tak selalu dapat dipecahkan, namun cinta akan mampu membawa kita melewatinya dengan baik. Bukankah itu juga yang diteladankan Tuhan pada kita?
Jadi maaf saja John, aku hanya bisa memberikan tiga bintang saja pada karya klasik yang telah kautulis dengan begitu indah ini.. Bagi yang sudah membaca, silakan menanggapi penilaianku ini asal jangan sampai memunculkan spoiler bagi yang belum membaca ya...
Judul: Of Mice And Men
Pengarang: John Steinbeck
Penerbit: Ufuk
Cetakan: Desember 2009
Tebal: 238 hlm
No comments:
Post a Comment
What do you think?