Bulan Mei ini paling tidak ada sepuluh penulis klasik yang
berulang tahun, yang kami ulas di sini. Mereka adalah:
Niccolo Machiavelli
Di awal bulan Mei—tepatnya pada hari ketiga—pada tahun ke
1469, di kota Florence Italia, lahirlah seorang bayi laki-laki yang kelak akan
menjadi seorang sejarawan, filosofer, humanis, diplomat serta penulis pada era
Renaissance. Ia adalah Niccolò di Bernardo dei Machiavelli, atau biasa disebut
Niccolo Machiavelli. Salah satu karya besarnya adalah novel The Prince, yang ia tulis saat
kebangkitan kembali dinasti Medici di Florence. The Prince dianggap sebagai
pelopor modern filosofi politik.
Lahir dari keluarga bangsawan, pada usia 29 tahun mulai
berkarir di politik, ketika dinasti Medici ‘turun takhta’. Machiavelli menjadi
diplomat untuk urusan militer. Namun ketika Medici kembali berkuasa,
Machiavelli dituduh melakukan konspirasi, dipenjara dan sempat mengalami
penyiksaan. Ia akhirnya dibebaskan karena menyangkal melakukan konspirasi, lalu
mulai banyak menulis filosofi politik yang kemudian menjadi terkenal.
Machiavelli meninggal di usia 57, dan sebagai penghargaan baginya, di nisannya
tertulis: "so great a name (has) no adequate praise" or "no
eulogy (would be appropriate to) such a great name".
Henryk Sienkiewicz
Bernama lengkap Henryk Adam Aleksander Pius Sienkiewicz,
Sienkiewicz (atau dipanggil ‘Litwos’) lahir pada 5 Mei 1846. Beliau adalah
seorang jurnalis asal Polandia, sekaligus novelis yang pernah mendapat
penghargaan Nobel atas kualitasnya yang luar biasa sebagai penulis epik, yang lalu
menjadikannya penulis Polandia paling terkenal antara abad 19 dan 20. Karyanya
yang paling dikenal luas adalah Quo Vadis?
yang bersetting jaman kekuasaan Nero di Roma. Namun ia juga menulis trilogi
fiksi sejarah: With Fire and Sword, The
Deluge dan Fire in the Steppe.
Karena kesulitan keuangan, Sienkiewicz bekerja sebagai tutor
di usia 19, dan pada saat inilah ia ditengarai menulis novel pertamanya. Tahun
1878 ia pindah ke Eropa, dan di Paris ia mulai ‘bergelut’ dengan aliran
naturalism yang saat itu mulai menjadi tren, bahkan memuji-muji aliran itu.
Namun belakangan ia justru mengkritik naturalism dengan menulis beberapa buku,
di antaranya berjudul Letters About Zola.
Gaston Leroux
6 Mei 1868 adalah hari ketika Gaston Louis Alfred Leroux
dilahirkan ke dunia. Di kemudian hari penulis yang kemudian disebut Gaston
Leroux ini menjadi salah satu penulis klasik asal Prancis, selain seorang
jurnalis. Novelnya yang paling dikenal dunia adalah The Phantom of the Opera yang sudah banyak diadaptasi ke film
maupun teater. Selain itu, kebanyakan Leroux menulis novel detektif.
Lahir di Paris, Prancis, Leroux sempat menjalani hidup yang
liar berkat warisan yang ia terima, hingga akhirnya ia mengalami kebangkrutan.
Ia sempat menjadi reporter pengadilan dan kritikus teater. Salah satu kasus
yang ia dalami adalah penyelidikan di Paris Opera. Kontribusi Leroux dalam
fiksi detektif Prancis dapat disejajarkan dengan kontribusi Sir Arthur Conan
Doyle dalam hal yang sama di Inggris, dan Edgar Allan Poe di Amerika.
Rabindranath Tagore
Rabindranath Tagore dapat dikatakan pelopor perubahan pada
literatur dan musik di India. Tagore, yang lahir di Kalkuta pada 7 Mei 1861,
merupakan penulis non Eropa pertama yang berhasil meraih penghargaan Nobel
Prize in Literature pada tahun 1913. Beliau menulis puisi pertamanya ketika
masih berusia 8 tahun!, dan pada usia ke 16 Tagore menerbitkan kumpulan
puisinya dengan nama samaran Bhānusiṃha.
Salah satu karyanya yang terkenal adalah The
Home and the World (Ghare-Baire), di samping cerita pendek, drama dan
novel-novel lainnya.
Untuk mengabadikan karya-karya besar Tagore, pada tahun 2011
Harvard University Press berkolaborasi dengan Visva-Bharati University
menerbitkan ‘The Essential Tagore’, antologi Tagore terbesar yang pernah
diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, dalam rangka menandai ulang tahun ke 150
Tagore.
L. Frank Baum
15 Mei 1856 adalah tanggal kelahiran seorang penulis buku
anak-anak klasik asal Amerika: Lyman Frank Baum, atau yang biasa disebut L.
Frank Baum. Kita tentu tak asing dengan The
Wonderful Wizard of Oz, kisah fabel anak-anak yang merupakan karya besar
Baum. Secara keseluruhan ia telah menulis 55 novel (termasuk 12 sekuel Oz), 82
cerita pendek, lebih dari 200 puisi dan karya-karya lainnya. Dalam
karya-karyanya, Baum memprediksi hal-hal yang baru terjadi beberapa abad
sesudahnya, seperti televisi, laptop (di The
Master Key), wireless phone (di Tik-Tok
of Oz), dan lain-lain.
Baum lahir di New York dari keluarga kaya, dan tak pernah
suka dengan dama depannya Lyman, ia memilih dipanggil dengan Frank. Waktu
anak-anak Baum sakit-sakitan dan suka mengkhayal, membuat orangtuanya mengirim
Baum, meski hanya bertahan dua tahun, 2 tahun yang ia lalui dengan sengsara. Baum
ingin membuat Wizard of Oz menjadi seterkenal dongeng-dongeng H.C Andersen atau
Brothers Grimm, dengan membuatnya lebih up-to-date. Baum juga memiliki
kepedulian terhadap penderitaan yang dialami kaum wanita, yang tercermin juga
dalam kisah Oz-nya.
Honoré de Balzac
Seorang lagi penulis klasik asal Prancis yang berulangtahun
bulan Mei adalah Honoré de Balzac. Ia lahir pada 20 Mei 1799. Balzaz adalah
penulis novel dan drama. Karya terbesarnya adalah La Comédie Humaine, sebuah serial novel dengan satu teman yang
tediri dari 100 novel, novella dan cerita pendek. Balzac dikenal sebagai salah
satu pelopor genre realisme dalam literatur Eropa. Karyanya banyak mempengaruhi
penulis besar lainnya seperti Emile Zola, Charles Dickens, Edgar Allan Poe,
Fyodor Dostoyevsky, dan masih banyak lagi.
Saat masih sekolah, Balzac yang pemikir independen kesulitan
beradaptasi dengan kurikulum sekolahnya sehingga sering dihukum. Namun justru
karena sering sendirian saat dihukum itulah ia jadi sering membaca buku. Kelak
pengalamannya itu akan tertuang di La Comedie Humaine. Sepanjang hidupnya
Balzac didera oleh masalah kesehatan, kemungkinan karena jadwal menulisnya yang
terlalu intens.
Hector Malot
Pada tanggal yang sama, 20 Mei tapi di tahun 1830, seorang
penulis Prancis lainnya dilahirkan ke dunia. Ialah Hector Malot, yang terkenal
dengan karyanya Nobody’s Boy, meski
secara keseluruhan ia telah menulis lebih dari 70 novel. Pada awal hidupnya
Malot belajar hokum, namun belakangan minatnya berpindah ke literatur.
Nobody’s Boy akhirnya meraih ketenaran sebagai buku
anak-anak, meski bukanlah demikian maksud awal sang penulis. Pada tahun 1895
malot mengumumkan bahwa ia pension dari dunia literature, namun ternyata pada
1896 ia kembali menelurkan novelnya yang berjudul L’Amour Dominateur dan The
Novel of My Novels yang merupakan kisah kehidupan literatur Malot sendiri.
Sir Arthur Conan
Doyle
Siapa yang tak kenal sang penulis kisah detektif legendaries
Sherlock Holmes? Ialah Sir Arthur Ignatius Conan Doyle yang lahir di Skotlandia
pada 22 Mei 1859 dari ayah dan ibu kelahiran Irlandia. Sejak kecil ia
disekolahkan oleh pamannya yang kaya di sekolah-sekolah Katolik. Doyle lalu masuk
sekolah kedokteran sambil bekerja di Edinburgh. Selama kuliah, Doyle mulai
menulis cerita pendek, dan ‘The Haunted Grange of Goresthorpe’ merupakan yang
pertama diterbitkan di sebuah harian. Setelah menyelesaikan kuliah, Doyle
bekerja sebagai dokter, dan menjadi ahli bedah di sebuah kapal dalam pelayaran
ke Afrika.
Setelah itu, Doyle membuka praktiknya sendiri di Plymouth
namun tak terlalu berhasil. Sambil menunggu pasien datang, ia mulai menulis
lagi. Novel pertama yang ia selesaikan berjudul The Mystery of Cloomber. Karya-karyanya yang termahsyur seperti A Study in Scarlet, The Sign of the Four,
maupun kumpulan cerita pendeknya: The
Adventures of Sherlock Holmes, The Memoirs of Sherlock Holmes dsb. sudah
diterbitkan di sini oleh PT Gramedia Pustaka Utama. Selain seorang dokter dan
penulis, Doyle juga pernah aktif dalam kampanye politik dan penyelidikan
terhadap kasus yang dinilainya tidak adil. Doyle meninggalkan warisan berupa
tokoh detektifnya yang mempengaruhi banyak tokoh dan kisah detektif setelahnya:
Sherlock Holmes, ketika meninggal dunia di usia 71 tahun karena serangan
jantung.
T.H. White
Nama lengkap penulis Inggris yang terkenal dengan kisah
Arthurian-nya: The Once and Future King
ini adalah Terence Hanbury White. Beliau lahir di Bombay (British India) pada 29
Mei 1906, dari ayah yang pemabuk dan ibu yang dingin secara emosional. Mungkin
karena itulah, White ditengarai memiliki kecenderungan homoseksual dan
sadomasokis. Ketika di bangku kuliah, White menulis tesis tentang Le Morte
D’Arthur karya Thomas Malory yang menghantarkannya lulus dengan peringkat
pertama untuk mata kuliah Bahasa Inggris.
Setelah itu White sempat mengajar di sekolah dan sempat menggeluti
penerbangan—sebagian untuk menaklukkan fobianya terhadap ketinggian. Akhirnya
White pun mulai menulis buku yang ia sebut sebagai ‘prekuel dari karya Malory’
yang berjudul The Sword in the Stone (sudah
diterbitkan Mahda Books). Dan ketika Perang Dunia pecah, Stone tinggal di
Irlandia untuk menulis The Once and Future King. Kelak karya T.H. White
mempengaruhi para penulis kisah fantasi seperti J.K. Rowling dan Neil Gaimann.
G.K. Chesterton
Penulis Inggris bernama lengkap Gilbert Keith Chesterton ini
lahir pada 29 Mei 1874. Beliau adalah seorang penulis psikologi, ontology,
puisi, jurnalisme, kritik dll, termasuk juga fiksi. Karya besarnya antara lain Orthodoxy dan The Everlasting Man, juga The
Man Who Was Thursday. Chesterton dikenal sebagai ‘prince of paradox’ karena
gaya penulisannya.
Secara personal, Chesterton bisa dibilang unik dengan ukuran
tubuhnya yang tinggi besar (yang sering menimbulkan anekdot lucu di antara
rekan-rekan sesama penulis). Ia suka mengenakan cape (semacam mantel yang
panjang di bagian belakang), topi kusut, tongkat-pedang, dengan sebatang cerutu
menggantung dari antara bibirnya. Chesterton sangat pelupa, sering lupa kemana
ia akan pergi (harus menelegram istrinya untuk menanyakan ke mana ia harus
pergi), dan sering ketinggalan kereta api. Chesterton juga senang berdebat, George
Bernard Shaw dan H.G. Wells adalah 2 di antara teman-temannya yang sering
diajaknya berdebat.
No comments:
Post a Comment
What do you think?